Ya, itu lah pertanyaan yang sering gua terima dari temen-temen gua. Bisa gua bilang temen deket malah. Atau guanya aja kali ya yang merasa sok dekat dengan mereka. Awalnya itu hanya candaan biasa, tapi ahir-ahir ini intensitas mereka berkata seperti itu semakin sering. Apa itu berarti mereka benar-benar menginginkan gua mati?
Cengan tak sampai disitu, masih banyak lagi cengan yang sering keluar dari mulut manis mereka. Saking banyaknya gua lupa apa aja bentuknya. Maklum, gua sang pelupa yang terkadang lupa kalau dirinya seorang pelupa.
Ceria, itu efek saat mereka bertanya "kapan matinya si lu wi?" dan cengan-cengan lain. Tulisan ini bukan berarti gua merasa ga kuat dan nulis sambil meneteskan air mata, tapi ada apa dibalik ini semua? Apa muka ini sangat lezat untuk dijadikan bahan cengan? Atau memang tingkah gua yang terlalu tolol sehingga mereka bisa menertawakan tingkah tolol gua itu? Entahlah. Gua seneng mereka bisa tertawa, karna memang dari kecil gua suka dan senang melihat teman gua yang bisa tertawa oleh atau pun hanya sekedar di depan gua. Tapi kalau bahan tawaannya itu seringnya cengan pada diri gua, apa itu masih bisa terus dibiarkan?
Bisa juga ini mungkin balasan Allah karna gua sering cengin orang. Tapi apa iya gua pernah cengin orang sampai rasanya sama seperti ini? Atau justru ini cara lain Allah untuk membuat doa gua semakin didengar oleh-Nya? Karna gua pernah dengar doa orang yang teraniaya itu lebih mudah diijabah oleh Allah. Sekali lagi gua hanya bisa menjawab pertanyaan gua sendiri dengan 'entahlah'.
Terkadang gua jadi penasaran apa reaksi mereka jika mendapat kabar gua beneran mati. Mereka akan shock dan kehilangan atau berkata "ahirnya mati juga itu orang." Hahahhahahaa! Kita tunggu saja nanti jawabannya apa. Jika ada yang ingin menjawab, silahkan jawab di komentar entri ya!
Sampai entri ini diturunkan, gua belum tau ini semua karna ke-lebay-an gua belaka atau memang keterlaluan-an mereka. Yang jelas gua sedikit merasa kehilangan tempat untuk mendapatkan keceriaan di tengah keterpurukan diri ini.
Ahirnya dipandang sebelah mata
Dia pun digelari pecundang cinta
Ditertawai dan dihujati kata-kata
Tragis dan sadis
Namun tetap kuat tak menangis
Terus tertawa walau hati teriris
Basa Basi
Hell ooooo! Selamat datang di blog si Musafir Cinta. Siapa Musafir Cinta? Orang yang sedang menikmati kehidupan, yang sudah dan akan terus mengarungi berbagai tempat, berbagai hati, berbagai keadaan, dan berbagai tantangan hidup lainnya. Ya, Musafir Cinta adalah orang yang selalu datang dan pergi dari satu tempat ke tempat lain, dari satu hati ke hati lain, dari dunia satu ke dunia yang lain.
Blog ini akan berisi karya-karya, pemikiran-pemikiran, serta pengalaman-pengalaman hidup Musafir Cinta yang tidak menarik! Dan ini nantinya akan dijadikan referensi untuk script film-film Musafir Cinta. Karena dia bercita-cita menjadi SUTRADARA! Yang baca aminin ya.
Selamat menikmati blog si Musafir Cinta!
Blog ini akan berisi karya-karya, pemikiran-pemikiran, serta pengalaman-pengalaman hidup Musafir Cinta yang tidak menarik! Dan ini nantinya akan dijadikan referensi untuk script film-film Musafir Cinta. Karena dia bercita-cita menjadi SUTRADARA! Yang baca aminin ya.
Selamat menikmati blog si Musafir Cinta!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar