Basa Basi

Hell ooooo! Selamat datang di blog si Musafir Cinta. Siapa Musafir Cinta? Orang yang sedang menikmati kehidupan, yang sudah dan akan terus mengarungi berbagai tempat, berbagai hati, berbagai keadaan, dan berbagai tantangan hidup lainnya. Ya, Musafir Cinta adalah orang yang selalu datang dan pergi dari satu tempat ke tempat lain, dari satu hati ke hati lain, dari dunia satu ke dunia yang lain.

Blog ini akan berisi karya-karya, pemikiran-pemikiran, serta pengalaman-pengalaman hidup Musafir Cinta yang tidak menarik! Dan ini nantinya akan dijadikan referensi untuk script film-film Musafir Cinta. Karena dia bercita-cita menjadi SUTRADARA! Yang baca aminin ya.
Selamat menikmati blog si Musafir Cinta!

Kamis, 31 Januari 2013

Gadis Pembawa Payung

Nyoba nulis lagi ah. Mau mencoba ber-pink-pink-an. Sebelumnya ga pernah lho nge-pink, bisa dicek di postingan pertama sampai sekarang. Oke, gua terlalu gengsi untuk ber-pink, padahal Hitler saja punya sisi pink. Baiklah, akan gua coba,


Setelah Hujan Deras 2011, semua yang dimiliki hilang, ada satu yang datang dan memberi payungnya secara gratis tanpa pamrih ke gua.

Siapa itu? Dia adalah seorang wanita bernama D**ona. Ya, dia adalah adik kelas semasa SMA yang dulunya dia jijik sekali dengan gua. Ga sengaja dekat gara-gara BBM dan Twitter, pdkt Jogja - Serang dan ahirnya jadian di Tangerang beberapa minggu setelah Bapak meninggal. Penembakannya pun adalah penembakan yang paling berkesan yang pernah gua lakukan sampai saat ini.





Dia baik, mau sama gua yang sedang terpuruk, gembel, dan tak berbentuk. Luar biasa. Dengan payungnya dia mengambil gua dari tempat sampah depan rumah menuju teras rumah. Diberinya gua baju bagus, makanan enak, serta kasih yang dia miliki. Semua yang gua ingin dia turuti, selalu ada 24jam buat gua.

Tapi kebalikannya dengan gua, gua tak punya apa-apa untuk diberi, bahkan kasih pun mungkin tidak, iya, tapi terlihat tidak, apalagi waktu. Bagi gua teman dan sahabat diatas dirinya, tiap ada janji, gua selalu mengutamakan mereka. Dan dia tetap menerima walau dengan ambek-ambek perempuan. Gua lupa, dia pun teman dan sahabat gua.

Pertengkaran pun sering terjadi, gua merasa tak kuat, dan berpikir jika mengurusi ini terus, kuliah dan kegiatan di dalamnya yang sebentar lagi akan gua hadapi bisa berantakan. Akhirnya dengan berat hati gua putusin dia. Orang yang udah ngangkat gua dari keterpurukan. Bukan tidak ingat, namun saat mengingat itu, gua berpikir, gua hanya seperti tidak enak jika tetap memertahankan dengan hanya pertimbangan dia sudah mengangkat gua kembali jadi manusia. Ah, entah mana yang salah mana yang benar.

Sekarang dia sudah memiliki kekasih lain, senang, karena saat putus dia sangat sedih dan gua sudah membuatnya menangis tiap malam. Namun seperti banyak orang bilang, orang akan kehilangan saat yang dimilikinya itu benar-benar sudah hilang. Sebenarnya saat memutuskan pun bukan membuang beban, gua pun sudah kehilangan, tapi entah kenapa itu adalah suatu keharusan yang harus gua lakukan. Putus. Yah, bingung sampai sekarang pun kenapa harus putus.


Di sini, gua selalu ingin mengucapkan terima kasih banyak untuknya. Sahabat gua sendiri belum tentu sebaik dirinya. Terima kasih banyak D**ona, terima kasih atas kasih sayangnya, kisah-kisahnya, baju-bajunya, makanannya yang membuat gua bisa sampai 64kg, dan foto-foto serta video-video yang telah kita buat. Mengapa tidak mengucapkan langsung, karena cowonya yang sekarang sangat pencemburu, dan gua yakin dia akan baca ini suatu saat.


Berisik, bulat, dan ikal
Tak bisa diam, tingkah tak berakal
Baik, walau kadang sedikit bengal

Bertemu di dunia maya
Ku tembak dengan penuh gaya
Dia tulus dan pembawa obat aniaya

Hei gadis pembawa payung
Aku laki-laki paling beruntung
Maaf telah membuatmu buntung

Sembilan bulan merajut kisah
Akhirnya pun menemukan resah
Tak terbendung dan kami berpisah

Terima kasih, terima kasih
Terima kasih telah memberi kasih
Kasih tanpa pamrih pengobat perih




Tidak ada komentar:

Posting Komentar